List Game PS3 dengan Jalan Cerita yang Brilian

Saat ini sudah banyak konten yang mengulas list game PS3 terbaik sepanjang masa. Tapi masih terhitung jarang yang fokus pada list game PS3 dengan cerita terbaik.

Apalagi, nggak sedikit pemilik PlayStation 3 yang ingin menikmati game dengan jalan cerita yang bagus dan karakter yang fantastis, kan? Mungkin kamu termasuk di antaranya?

Di artikel ini kita akan menyelami game yang masuk dalam kategori itu, yakni list game PS3 yang punya cerita brilian. Ini dia daftarnya.

1. Uncharted 2: Among Thieves

Memainkan seri Uncharted tuh serasa menonton film blockbuster petualangan kayak Indiana Jones. Hanya saja kita mengontrol protagonisnya, seorang pria yang punya nama keren, Nathan Drake.

Semua game Uncharted pun sesungguhnya layak dapat acungan jempol. Kita seakan diajak menaiki roller coaster, di mana nyaris di setiap adegan jantung kita dibikin berdebar kencang.

Namun jika dari segi penyajian cerita, yang terbaik dari lima game Uncharted tak lain dan tak bukan adalah seri keduanya, Uncharted 2: Among Thieves.

Untuk membuktikannya, lihat saja adegan pembuka game ini yang sudah terasa begitu bombastis. Dan setelahnya, game ini membombardir kita dengan rentetan adegan action hampir tanpa henti.

Baca juga: 8 Rekomendasi Game PS2 yang Bagus tapi Kurang Terkenal

2. Nier

Ada dua versi dari game action fantasy ini. Dalam Nier Gestalt, versi yang dirilis untuk pasar luar Jepang, kita mengendalikan karakter ayah yang ingin mencari obat untuk putrinya.

Sementara di Nier Replicant, versi khusus pasar Jepang, kita memainkan karakter kakak.

Cuma itu saja perbedaannya. Sisanya, kedua versi Nier sama-sama memberikan kita pengalaman emosional yang acap kali diselingi momen tragis.

Nggak berlebihan rasanya kalau menyebut Nier sebagai karya seni naratif. Karena memainkan game ini, kita mau nggak mau mesti merenungkan pertanyaan-pertanyaan filosofis.

Pertanyaan seperti apa? Contohnya seperti, untuk apa kita berjuang hidup dalam dunia yang diliputi kehancuran dan keputusasaan? Apakah itu manusia?

3. Mass Effect 2

Quest ‘Suicide Mission’ mungkin merupakan misi paling ikonik dalam game sains fiksi ini (atau mungkin dalam sejarah video game).

Namun sebelum kita memasuki misi tersebut, kita harus mengumpulkan personel tim dari berbagai ras, termasuk manusia dan alien. Tujuannya, yakni untuk mencegah kepunahan umat manusia.

Dan dalam perjalanan itulah, kita akan bertemu dengan berbagai karakter dengan motivasi mendalam dan kepribadian yang menarik.

Interaksi kita dan para karakter itu pun akan memengaruhi apakah mereka selamat atau tidak saat menjalani Suicide Mission.

Mass Effect 1 & 3 juga sangat kami rekomendasikan buat kamu mainkan. Tapi game keduanya membawa keepikan ke tingkat yang lebih tinggi. Worldbuilding-nya pun dibangun dengan mantap.

Baca juga: 10 Kumpulan Game PS1 yang Bikin Orang Bernostalgia

4. Telltale’s The Walking Dead

Cerita game ini berpusat pada Lee Everett, narapidana yang karena satu dan lain hal mesti melindungi seorang gadis kecil bernama Clementine saat wabah zombi melanda dunia.

Dan melihat keduanya berkembang, dari yang awalnya tak saling kenal, menjadi saling memercayai satu sama lain terasa bagaikan oasis yang menyegarkan di tengah dunia yang porak-poranda.

Dengan kata lain, dinamika antara kedua karakter itu yang menjadi bintang utama dalam game ini. Siapkan saja tisu yang banyak, karena game ini memuat adegan yang mengharukan.

Tapi itu bukan berarti tokoh-tokoh lain nggak menarik. Justru sebaliknya, kita terus dituntut untuk menjalin hubungan dengan para penyintas lain demi bisa bertahan hidup.

Dan kita tentu nggak bisa membahagiakan semua orang. Makanya, kita harus bijak memihak siapa.

5. Spec Ops: The Line

Ini adalah game tentang perang, di mana kamu memainkan tokoh tentara Amerika Serikat. Tapi jangan bayangkan tema patriotisme dan nasionalisme yang klise dalam Spec Ops: The Line.

Sebabnya, game ini lebih memilih untuk menunjukkan efek psikologis dari peperangan. Ada begitu banyak pilihan moral yang ambigu, membuat kita sulit menentukan mana yang benar dan salah.

Dunia nyata pun penuh dengan pilihan yang masuk ke ranah abu-abu. Dan itulah yang menjadi faktor kenapa Spec Ops: The Line begitu spesial di antara game perang.

Dia mampu membawa realisme ke dalam video game, sekaligus mempertanyakan romantisme tentang perang yang sering banget dibawakan dalam karya fiksi.

Baca juga: 13 Game PS4 Offline Terbaik Sepanjang Masa

6. Metal Gear Solid 4: Guns of the Patriots

Bohong kalau ada orang yang mengeklaim mengerti seratus persen jalan cerita seri Metal Gear Solid. Kayaknya cuma sang kreator, Hideo Kojima, yang memahami betul cerita dan lore seri game ini.

Bukan tanpa sebab, cerita Metal Gear Solid memang rumit banget. Belum lagi kalau kita memasukkan vampir, kloning, konspirasi global, dan istilah-istilah seperti nanomachine ke dalamnya.

Makin rumitlah ceritanya. (Omong-omong, Kojima sepertinya senang sekali dengan istilah nanomachine. Entah sudah berapa kali karakter di seri game ini mengatakan, “Nanomachine”).

Walau demikian, esensi dan inti cerita dari seri game ini masih mudah buat diikuti, kok. Dan Metal Gear Solid 4 berfungsi sebagai penutup dari kisah heroisme Solid Snake.

Kalau kamu belum pernah memainkannya, game ini punya cutcsene sinematik yang lebih panjang dari gameplay-nya. Tapi panjangnya cutscene tersebut sepadan dengan cerita yang ditampilkan.

7. Red Dead Redemption

Dalam game ini, kamu akan berperan sebagai John Marston, mantan kriminal yang dipaksa oleh agen federal untuk memburu para mantan rekan kriminalnya.

John mau nggak mau harus melaksanakan tugas itu, karena jika menolak, keluarganya akan terancam.

Premis yang kedengarannya simpel itu nantinya akan berkembang menjadi cerita yang sarat akan tema-tema berat seperti penebusan dosa, opresi, kejayaan masa lalu, dan lingkaran setan.

Dan yang lebih asyiknya lagi, setting dalam game ini begitu memukau.

Kita akan dibawa berkeliling Amerika Serikat pada akhir era wild west, di mana segelintir koboi masih berkeliaran, hingga berpartisipasi dalam revolusi sosial di Meksiko.

8. The Last of Us

Kisah tentang zombi sudah banyak bertebaran di berbagai media, dari mulai game, film, novel, hingga manga dan anime.

Tapi The Last of Us menjadikan zombi (atau makhluk semacam zombi, terserah apa namanya) sebagai faktor pendukung yang kuat untuk fokus utamanya: Hubungan antar-manusia.

Lebih spesifiknya, hubungan antara ayah dan gadis yang dia anggap sebagai putrinya.

Semua karakter dalam game ini bertingkah laku selayaknya manusia sungguhan, terutama dua protagonis utamanya. Dan itu menambah imersi kita tatkala memainkannya.

Efeknya, kita dapat memahami setiap tindakan dan pikiran mereka, bahkan jika mereka melakukan sesuatu yang brutal.

Bahkan ketika sang protagonis melakukan tindakan yang amat sangat egois di penghujung cerita.