8 Rekomendasi Manga Seinen Keren, Khusus Pembaca Dewasa

“Manga seinen khusus pembaca dewasa?! Uoooh! Apakah itu artinya… manga yang uhuy-uhuy?”

Nggak, bukan. Kalau kamu berpikiran kayak gitu, mohon jangan ngeres dulu. Manga seinen di sini maksudnya adalah komik Jepang yang target demografisnya orang dewasa umur 18 tahun ke atas.

Dalam manga seinen, kamu bakal mendapati tema dan isu yang umumnya jauh lebih kelam dari manga shounen. Bahkan nggak jarang manga seinen mengandung konten yang eksplisit.

Dan satu hal yang pasti, kamu nggak akan menemukan kekuatan persahabatan atau the power of friendship di dalamnya. Kalaupun ada, konsep itu bakal dibawakan dengan lebih realistis.

Penasaran apa saja manga-nya? Ini dia 8 manga seinen paling seru pilihan kami.

1. Berserk

Nggak ada cara yang lebih tepat untuk membuka daftar ini selain membahas Berserk.

Ini adalah manga seinen terbaik yang pernah ada, dengan perpaduan fantasi kelam dan horor yang fantastis, serta protagonis yang kebrutalannya sulit tertandingi karakter mana pun.

Dan nama protagonis itu? Siapa lagi kalau bukan Guts, mantan tentara bayaran yang bersumpah membalas dendam pada musuh abadinya, dia yang telah merenggut segalanya dari Guts.

Sisi kebrutalan Guts amatlah wajar, karena dia hidup di dunia yang kejam dan tak kenal ampun, lengkap dengan monster-monster bengis yang bergentayangan.

Jadi kamu harus mengantisipasi banyaknya adegan nan sadis dan penuh darah. Memang sih, gambar dari manga seinen ini bisa dibilang kurang elok pada volume-volume awal.

Tapi seiring bertambahnya volume, sang kreator mampu menciptakan karya seni yang mendetail di setiap halamannya.

Omong-omong soal kreatornya, Kentaro Miura, beliau sudah wafat. Beristirahatlah dengan tenang di alam sana, Miura-sensei. Karyamu ini jauh lebih baik dari serial TV Game of Thrones sekalipun.

2. Vagabond

Sama halnya dengan Berserk, Vagabond pun punya keunggulan dari keindahan dan detail gambarnya. Begitu pula dengan ceritanya, yang penuh dengan pertarungan dan duel sengit.

Bedanya, manga seinen ini nggak bersetting di dunia fantasi, melainkan Jepang di era samurai. Jadi genrenya pun masuk dalam kategori fiksi sejarah.

Adapun tokoh utamanya adalah Miyamoto Musashi, pemuda arogan yang berambisi menjadi pendekar pedang terjago di kolong langit.

Tapi lambat laun, Musashi mulai menyadari keterbatasannya, dan dia mulai belajar menjadi lebih baik sekaligus bijak.

Dan itulah nilai positif lain dari manga seinen ini, yaitu perkembangan karakterisasi para tokohnya yang menarik.

Kita akan menyukai atau membenci mereka. Tapi nggak akan ada satu pun tokoh penting yang bikin kita apatis sama mereka.

Karena seperti pepatah lama bilang: Antonim dari cinta bukanlah benci, melainkan apatisme atau ketidakpedulian.

3. Monster

Tokoh antagonis dalam manga seinen ini amat sangat jahat, dan itu nggak bisa diperdebatkan lagi. Bahkan nggak berlebihan rasanya jika kita menyebutnya jelmaan Anti-Kristus atau Dajjal.

Tapi di sisi lain, dia amat sangat karismatik, dengan pesona yang sanggup membuat orang berhati mulia sekalipun memercayainya… hingga mereka dibunuh dengan keji olehnya.

Protagonis manga seinen ini juga salah satu orang yang terperdaya oleh si Dajjal. Tenzo Kenma adalah dokter ahli bedah yang tengah berada di puncak keemasan hidupnya.

Hingga pada suatu hari dia membuat kesalahan fatal, yakni menyelamatkan nyawa seorang bocah yang ternyata merupakan sosok tanpa rasa empati.

Nggak heran kalau keputusannya itu pada akhirnya menghancurkan hidup serta karier Kenma sekaligus.

Dan di sinilah, ketika Kenma menyadari bocah yang dahulu dia selamatkan merupakan pembunuh berdarah dingin, perburuan pun dimulai. Bagaimanapun juga, dia harus menghentikan monster itu.

Plot dari Monster sangat kompleks, dan setiap karakternya punya latar belakang yang dalam.

Tapi yang nggak kalah menarik, manga seinen ini menyajikan tema yang pelik: Apa yang membuat seseorang bisa berubah menjadi jahat?

4. Goodnight Punpun (Oyasumi Punpun)

Manga seinen yang satu ini bergenre potongan kehidupan atau slice of life. Namun banyak momen-momen di dalamnya yang sama kelamnya dengan Berserk, kalau nggak bisa disebut lebih kelam.

Terlebih lagi, karena genrenya yang slice of life, apa yang terjadi dalam Oyasumi Punpun mungkin pernah kamu lihat atau dengar di dunia nyata.

Kamu akan menyaksikan bagaimana tokoh utamanya, Punpun, tumbuh dewasa dengan dikelilingi oleh rasa kesuraman, keterisolasian, dan keputusasaan.

Seakan-akan dia ditakdirkan untuk terjerembap dalam lubang kegelapan tanpa ujung. Bahkan ketika ada secercah harapan terlihat, hidupnya terus mengarah ke kegelapan tersebut.

Dan itu mungkin ada pengaruhnya dari kehidupan masa kecilnya, yang mana ayah Punpun mengasari ibunya sebelum masuk penjara. Dia merupakan korban dari situasi keluarganya yang porak-poranda.

Sekadar saran, jangan baca manga seinen ini jika kamu mengalami depresi atau lagi sedih.

5. Parasyte (Kiseijuu)

Kendati anime-nya rilis tahun 2014, versi manga Parasyte sudah terbit lumayan lama, tepatnya tahun 1988. Jadi jangan heran kalau gambarnya agak aneh untuk standar sekarang.

Tapi kalau kamu mau kesampingkan teknik si artis dalam menggambar, manga seinen ini menyuguhkan cerita sains fiksi yang dibalut horor dengan apik.

Perkenalkan tokoh utamanya, Shinichi Izumi, bocah SMA biasa yang tangan kanannya dimasuki alien berbentuk parasit.

Parasit itu sebenarnya ingin merayap ke otak Shinichi, hanya saja karena satu dan alasan lainnya dia malah terjebak di tangan kanan Shinichi.

Banyak penduduk Jepang lain yang nggak seberuntung Shinichi tapinya. Karena itulah, Shinichi dan parasit yang bersemayam di tangan kanannya itu harus membasmi para manusia yang terinfeksi.

Persahabatan antara Shinichi dan parasit tersebut menjadi faktor yang membuat manga seinen ini terasa begitu menyentuh di tengah guyuran darah hasil dari pertempuran antar parasit. Dan lambat laun, kamu pun bakal menyukai parasit itu, yang Shinichi namakan Migi.

6. Blade of the Immortal (Mugen no Jūnin)

Premis cerita manga seinen ini sebenarnya cukup sederhana. Nenek tua berumur 800 tahun menaruh kutukan pada seorang ronin bernama Manji—kutukan yang membuatnya abadi.

Karena nggak bisa mati, Manji memilih untuk menebus dosa-dosanya yang bejibun dengan membasmi 1.000 orang kriminal.

Perjalanannya itu kemudian mempertemukan Manji dengan Rin, gadis yatim piatu yang ingin membalas dendam pada pembunuh kedua orang tuanya.

Dan itu merupakan awal dari perjalanan epik dua tokoh utama kita. Sepanjang misi mereka, Manji dan Rin bertemu beragam karakter unik yang memiliki ambisi serta latar belakang yang kompleks.

Konsekuensinya, sulit buat menentukan siapa yang salah dan benar dalam manga seinen ini.

Setiap tokoh punya alasan yang masuk akal mengapa mereka melakukan sesuatu, bahkan jika itu adalah hal yang buruk jika dilihat sekilas pandang.

Kita perlu sering berpikir saat membaca manga seinen ini, tapi justru itu yang membuatnya begitu menarik buat diikuti.

7. Bokutachi ga Yarimashita

Rasanya hal yang lumrah kalau sekumpulan anak SMA melakukan prank buat membalas dendam. Tapi, jika prank itu melibatkan pengeboman sampai-sampai menewaskan beberapa orang?

Itu sudah keterlaluan.

Manga seinen ini memperkenalkan kita pada empat sekawan yang menghabiskan keseharian mereka dengan bermalas-malasan dan hura-hura.

Oleh sebab itu juga plotnya akan berjalan agak lambat, berhubung pengarang manga seinen ini sepertinya ingin memperkenalkan kita pada empat protagonisnya terlebih dahulu.

Tapi setelah pengeboman itu terjadi, plot langsung bergulir dengan cepat, dan intensitas cerita pun meningkat pesat, terutama karena para protagonisnya terkadang melakukan tindakan bodoh.

Dan selama periode pasca-pengeboman itu, mereka akan memperlihatkan banyak sekali sisi kekurangan mereka sebagai manusia, kekurangan yang mungkin kamu miliki juga.

Tapi itu membuat kita bisa memahami mereka dengan mudah.

8. Blood on the Tracks (Chi no Wadachi)

Ibu yang baik sudah seharusnya mencurahkan rasa sayang pada anaknya. Tapi bagaimana bila kasih sayang itu terlalu berlebihan, hingga menjelma menjadi hasrat untuk mengontrol kehidupan anaknya?

Sedari bagian awal manga seinen ini, kamu akan menyadari ada yang nggak beres dengan tokoh si Ibu. Dan kecurigaan itu bakal terbukti ketika si Ibu mendorong jatuh seseorang dari tebing curam.

Anaknya melihat langsung ketika insiden itu terjadi, dan itu lantas mengubah cara pandangnya terhadap ibu yang selama ini dia sayangi.

Tapi si Ibu overprotective tentu nggak rela kalau anaknya berubah begitu saja. Dia rela melakukan apa pun agar sang anak terus berada di sisinya, bahkan jika dia harus memanipulasinya…

Dan bahkan jika manipulasinya itu berujung membuat sang anak trauma.

Apa yang tersaji di dalamnya membuat manga seinen ini kental akan nuansa yang opresif. Jangankan itu, beberapa gambarnya saja bisa bikin pembacanya nggak nyaman.

Namun, kalau kamu kuat melihat semua itu, kamu akan mendapat salah satu cerita thriller psikologis terbaik dalam jagat manga seinen.

Gimana nih? Apa daftar rekomendasinya sudah cukup, atau masih kurang? Masih kurang? Huff, manusia memang makhluk yang selalu menuntut lebih.

Baiklah, nih daftar tambahan manga seinen rekomendasi. Atau bahasa kerennya, honorary mention:

Kingdom – genre: fiksi sejarah

Uzumaki – genre: horor

Asobi Asobase – genre: komedi

Ouroboros – genre: thriller kriminal

Dorohedoro – genre: fantasi sains fiksi

Freesia – genre: aksi thriller

Akira – genre: thriller pos-apokaliptik

Franken Fran – genre: horor komedi

Gantz – genre: horor sains fiksi

Homunculus – genre: horor psikologis

One-Punch Man: aksi komedi

Ichi the Killer: thriller kriminal

Totalnya jadi 20 manga seinen, tuh.